Wednesday, August 28, 2019

Kedai Kopi

Di kedai kopi, saya menghabiskan banyak waktu sendiri. Saya ingin menulis lebih banyak lagi. Saya tak ingin berhenti mencapai impian.
Kamu mau tau salah satu Alasan  kenapa saya suka menulis?
Ada banyak alasan sebenarnya.
Saya hanya mau menjelaskan beberapa saja tentang menulis.

Alasan paling kuat kenapa saya suka menulis karena Impian saya menjadi seorang penulis.
Alasan kedua karena saya nggak suka cerita ke orang lain,
Karena saya nggak mudah mengatakan sesuatu. Kaya nggak berani menyampaikan pendapat sendiri karena takut nggak dihargai, atau bahkan pemikiran saya nggak bisa diterima orang lain. Termasuk perkara kenapa saya masih sendiri.
Tiap saya suka sama seseorang, saya lebih memilih diam. Sampai orangnya punya pacar, putus, sampai punya pacar lagi. Saya diam aja.
Dan kayanya, ini masalah sederhana yang pasti semua orang pernah merasakannya.
Paling nyebelin lagi kalau sudah pada moment yang tepat tapi rangkaian kata-kata yang dikepala tetap saja tak bisa diajak bersuara.

Tapi saya pernah punya pengalaman yang unik. Dulu saya pernah suka sama seseorang, tapi memang kalau dijelaskan nggak ada yang menarik.
Orangnya cuek, dingin, nyebelin, irit bicara. Pokoknya hal yang biasanya saya nggak suka justru jadi hal menarik kalau ada pada dia. Saya suka mikir 'Kok ya saya bisa suka sama orang itu?' Kadang juga saya dihakimi teman sendiri 'Nagapain sih suka sama dia? Kaya nggak ada orang lain aja'
Dalam hati ya saya cuma bisa bilang 'Ah kalian nggak akan paham, sedetail apapun saya cerita tetap saja saya yang ngerasain dan saya yang ngejalanin'
Jadi kalau saja bisa dijawab kenapa saya nggak suka sama orang lain ya karena orang lain itu bukan dia.
Saya memang dari dulu orangnya nggak terlalu berambisi. Sekedar bermimpi kalau nggak terwujud ya nggakpapa. Mungkin mimpi saya yang salah, karena saya yakin banyak sekali mimpi-mimpi yang lain yang akan menghampiri dan akan terwujud kalau semesta mendengar.
Apapun itu, saya ngga pernah ambil pusing. Karena menurut saya semua impian itu ada pada dua kemungkinan, kalau nggak berhasil yaa gagal.

Menurut saya, memendam perasaan adalah tanggung jawab paling seru. Karena kalau rahasianya terbongkar, pasti rasanya nggak akan se seru sebelumnya. Karena saya pikir, nggak semua rasa ketemu sama pasangannya.
Cuman, sehebat-hebatnya orang menyimpan sesuatu pasti ada rasa nggak nyamannya, kaya lagi bohong gitu, nggak tenang.
Sampai akhirnya saya sampai difase gimana caranya dia tau tanpa perlu saya bilang, tanpa perlu dia dengar, dan satu-satu nya jalan hanyalah menulis. Menurutku ini jalan pintas.
Sebab, saya lebih sering menuliskan tentang dia di buku kecil saya yang kalian bahkan teman-teman terdekat saya pun nggak akan tau.
Ya dari pada saya harus bilang didepan mukanya, lebih baik saya tuliskan saja. Mungkin sampai kapanpun dia nggak akan pernah tau kalau ada seseorang yang selalu menuliskan tentang nya dibuku dan bahkan menjadi tokoh utama di ceritanya.

Karena nggak semua orang pintar cerita, atau malas cerita, atau nggak punya teman cerita, atau bahkan bingung mau cerita kemana:)

28/08/2019

1 comment:

Catatan dari Aku untuk Aku

Beberapa perasaan emang ada yang ga bisa dipaksakan. Ketika lagi sedih tapi kita sering kali berpura-pura harus terlihat ba...