Sunday, April 14, 2019

AKU, KAMU DAN HUJAN DIBULAN APRIL

AKU,KAMU DAN HUJAN DI BULAN APRIL

Ini untuk pertama kalinya aku ngga suka hujan,
Ini untuk pertama kalinya disaat hujan aku kehilangan orang yang ku sayangi,
Dan ini mungkin untuk terakhir kalinya aku menikmati sore denganmu.

Apakah ini yang dinamakan kehilangan sebelum waktunya?
Kehilangan? Memilikinya saja belum sempat sudah ku bilang kehilangan.
Senyum itu masih tergambar jelas,
Semua perkataan yang masih teringat jelas masih terekam dengan baik dalam telinga.

Aku rindu,
Aku merindukan saat-saat dimana kita duduk berdua menikmati senja berdua,
Aku rindu dimana tatap matamu dengan teduhnya memandang ke arahku dengan penuh perhatian dan kasih sayang
Hal-hal kecil atau bahkan hal bodoh yang pernah kita lakukan bersama masih sangat membekas dan justru hal itu yang sedang ku rindukan sekarang.

Aku sempat berfikir "Apakah kamu sedang memberiku harapan?"
Ada yang berbeda dari cara kamu memperlakukan ku, dari cara kamu becanda dan bercerita denganku bahkan yang lain,
"Apa kamu juga seperti itu pada semua orang?"
Atau, aku yang berlebihan dalam merasa?

Kini aku duduk disebuah kursi dicafe yang biasa kita berbagi cerita.
Aku sendiri mencoba memahami perasaanku, mencoba menata hatiku kembali yang sempat menjadi kepingan dan ingin ku utuhkan kembali.
Sekarang aku tak bisa melihatmu. Bukan karena mata ku buta tapi karena memang kamu sudah ngga disini,
Kamu memilih pergi, meninggalkan kota ini bersama kenangan dan meninggalkan luka untukku.

Tapi tunggu dulu, aku ingin mengatakan sesuatu padamu
Kemarin sebelum kamu pergi, aku sempat bertanya padamu "Kenapa kamu memilih pergi?"
Lalu kamu hanya menjawab "Karena ngga ada pilihan lain"
Kamu salah! Apa aku belum bisa dijadikan alasan agar kamu tetap bertahan disini?
Terus perasaanku gimana?
Semua hal yang sudah kita lewati, dan semua kenangan yang berhubungan dengan mu akan aku kemanakan?
Saat dengan entengnya kamu bilang "Lupakan saja semuanya"
Kamu tau? Melepaskan bukan berarti harus melupakan, karena apapun yang pernah hadir dalam hidup itu pernah menjadi yang sangat berarti bukan?

Dadaku sesak, hatiku gundah gulana, pikiranku kalut dan logikaku bimbang.
Perihal air mata,
Yang siap turun tanpa diminta
Yang terjun bebas tiap kali mendengar lagu-lagu yang biasa kita nyanyikan bareng,
Sering sekali buih-buih hangat itu membasahi bantal kesayanganku
Tersedu lelah sampai resah
Bukannya lemah,
Aku hanya masih ingin terus disampingmu,
Aku sama kamu. Dan kamu akan terus sama aku.

Sekarang atau nanti perpisahan akan tetap terjadi.
Satu kalimat yang masih saja terngiang ditelingaku saat kamu membisikkan "Aku pergi dan aku ga akan kembali"
Hatiku seakan terkena busur panah, tenggorokanku sakit sekali menahan tangis yang selalu ku redam jika berhadapan denganmu
Apapun alasannya, aku tetap membenci perpisahan

Hujan deras sore itu merintikkan luka yang dalam bagiku,
Kamu melangkah dengan tak mantap, kamu sempat menoleh ke belakang menatapku,
Sayangnya, aku tak bisa memaksamu untuk tetap tinggal,
Tadinya ku kira bahagia akan memihak pada kita tapi ternyata aku salah,
Sekeras apapun ku paksakan,tetap saja tak akan menjadi milikku.
Aku belajar menerima diri bahwa mungkin kamu bukan orang yang tepat.

Mungkinkah ini yang dimaksud rasa sayang? 
Muncul kecemasan yang membuatku ingin menangis saat mengingatmu yang membuatku tak terlalu nafsu makan.
Bagaimana nanti? Kapan bisa bertemu lagi? Apa mungkin ada harapan kita bertemu lagi?
Satu hal yang hingga sekarang aku masih berharap kamu akan kembali yaitu "selama masih ada kehidupan, berarti kita masih punya harapan"
Hati ini selalu cenderung berharap, namun hati ini juga lelah berharap karena memang lebih sering dikecewakan oleh harapan-harapan yang terlalu tinggi yang kita ciptakan sendiri.

Ada satu hal lagi yang ingin ku sampaikan
"Terimakasih untuk semuanya, menyayangimu aku mengenal kata-kata baru, dan karena menyayangimu aku mengenal Luka baru yaitu kehilangan sebelum sempat memiliki"

~Sekian~

No comments:

Post a Comment

Catatan dari Aku untuk Aku

Beberapa perasaan emang ada yang ga bisa dipaksakan. Ketika lagi sedih tapi kita sering kali berpura-pura harus terlihat ba...