Friday, July 27, 2018

To Love Or be Loved chapter 3 "Rindu sepihak"

Chapter 3 
                              RINDU SEPIHAK



'Rindu sepihak itu menyakitkan, sialnya ia tak pernah merindu sepertiku'
   Bukan terkadang, memang sering kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Aku menginginkan kamu disini bersamaku. Menikmati taman yang begitu Indah seperti dulu. Aku ingin kamu datang menemuiku. 
Hai Bandung, apa kabar? Jakarta selalu merindukan dengan segala rindunya tak berujung.
Jarak memang memisahkan kita. Namun, satu hal yang selalu aku percaya kamu akan datang. Akan ada waktu dimana Raina dan Adit bertemu dengan segala kerinduan yang sudah tak terbilang lagi jumlah rindu yang akan ku rinci.


Gerimis mengguyur sebagian kecil kota ini. Terpaksa aku harus mengenakan jas hujan. Aku sempat menunggu hujan reda, namun sia-sia saja karena gerimis semakin membesar. Setiap rintik hujan yang jatuh membawa seribu kenangan. Aku teringat Adit. Dalam kondisi gerimis seperti ini, biasanya aku dan Adit berada ditaman menikmati rintik hujan yang sangat ku suka. Taman bunga itu kini sudah jarang ku datangi setelah kepergian Adit yang memilih kuliah di Bandung. 
       Aku mengenakan jas hujan berwarna merah muda. Jas hujan pemberian Adit, aku akan tetap menjaganya sampai kapanpun. Kalaupun sobek, akan ku jahit supaya kembali membaik. Aku menyayangi jas hujan ini seperti aku menyayangi pemberinya.

Sepedaku sudah dari tadi mematung didepan rumah. Waktu sma, aku dan adit suka sekali naik sepeda ke sekolah. Hal yang ku rindukan.
Begitu keluar rumah, keningku dibuat berkerut karena sepeda kesayanganku sedikit lembab karena cipratan air hujan.
 Aku duduk dikursi emper, aku mengamati air hujan yang berjatuhan.

Saat ini, Adit didepanku. Dia melambaikan tangan dan melempariku dengan senyuman mematikan.
       "Raina.." serunya.
Meski merasa ragu, aku mengayuhkan sepeda bersebelahan dengannya. Aku terus memperhatikannya. Aku sungguh tidak percaya dengan kehadiran adit sekarang. Adit kembali pada Raina.

"Raina cepat bangun, kenapa kau malah tidur di kursi. Hujan sudah reda. Nanti kamu terlambat ke kampus.

Aku membuka mataku perlahan sambil melihat jam yang ku kenakan ditangan.

"Ibu, adit dimana? Dia tadi disini bersamaku."

"Raina nglindur kamu ya, adit masih dibandung."

"Yatuhan, aku kira adit memang sudah kembali." Gerutu raina dalam hati.

Aku segera mengayuhkan sepedaku dengan cepat agar cepat sampai dikampus.
       
          Pagi-pagi kelas sudah gaduh, sudah banyak Mahasiswa yang datang. Seseorang meyambutku didalam kelas. Dialah Afra, sahabatku. 

"Dilihat dari matamu, kamu seperti baru bangun tidur raina?" Tebaknya saat aku disebelahnya.

"Adit kembali"

Matanya langsung melotot mendengar perkataanku. Memang hanya Afra yang tahu tentang semua perasaanku pada Adit. Aku sering bercerita padanya tentang Adit.
   Aku menghela nafas "Aku mimpi adit datang menemuiku"

Dia menoleh sejenak, lalu pandangannya mengarah pada ponsel disaku kemeja bunga-bunga yang ku pakai.

"Mengapa kau tak mencoba menghubunginya?"

"Aku ingin sekali menghubunginya, tapi aku takut. Aku pikir dia sibuk dengan segala rutinitasnya dikampus. Toh, tiap kali aku mengirimkan pesan padanya, hanya dibalas dengan satu atau dua kata saja. Bahkan lebih sering hanya di read"

Afra hanya terdiam mendengar jawabanku, seakan dia juga bingung apa yang harus dilakukannya.

  🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼 🌼🌼🌼🌼🌼

Saat musim hujan seperti ini, tempat ini benar-benar indah. Hamparan bunga mawar ada dihadapanku sekarang. Aku menatapnya bersama seseorang disampingku.
"Kenapa kau tidak mengambil gambarnya? Biasanya kamu suka sekali berfoto." Tanya adit yang kemudian membangunkan lamunanku.

"Terkadang ada beberapa moment yang perlu diabadikan lewat kamera, tapi semuanya akan terekam rapi meski tanpa kamera jika menikmati sebuah tempat bersamamu."

Dia memetik setangkai mawar, memperhatikan bunga itu perlahan. Pria yang mengenakan jaket tebal itu memberikan bunga mawar kepadaku.tatapannya yang lembut membuatku tak bisa berkata apa-apa.
          

"Raina"..

Aku tergagap dan seketika bangkit dari tempat tidurku. Seorang wanita memasang tatapan tajam tepat didepanku.

"Ibu, kenapa berisik sekali?"
Aku menggosok-gosok mataku .

"Cepat cuci muka lalu sarapan. Nanti kamu terlambat ke kampus."

Dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, aku pergi ke kamar mandi.

Aku jadi memikirkan adit selama perjalanan ke kampus. Tatapan matanya dipenuhi dengan seribu tanda tanya dikepalaku. Bagaimana bisa dia hadir kembali dimimpiku. Bukan hanya sekali dua kali, bahkan ketika aku tidur siang bolong pun aku mimpi Adit. Kali ini aku benar-benar merindukan sosok Aditya.

Aku menyukaimu sekarang dan aku berjanji akan tetap menyukaimu hingga sampai nanti.
Aku tidak tahu bagaimana mencintai seseorang. Keberadaan mu mengingatkanku akan cinta yang harus diperjuangkan. Karena kamu pula, aku mulai mengerti akan arti menyerah dan bertahan. Cinta harus diciptakan dalam sebuah kehidupan.
Itu menurutku.

Aku tak peduli kamj mengabaikanku. Kamu. Selalu nyaman dalam posisi mati rasamu. Disaat yang sama, banyak orang yang terbunuh sia-sia karena rindu, sialnya ia tak pernah merindu. Bahkan tersiksa karena kenangan. 
Sejauh ini aku tak pernah merasakan kegilaan semacam ini. Rinduku memang sepihak saja, tapi aku menikmatinya. Aku selalu menikmati rindu dengan rintik hujan yang jatuh membawa kenangan. Menyesakkan memang.
Kadang, kita perlu sendiri, bersandar pada tembok kamar dan menceritakan semuanya pada kipas Angin.
"Aku harap kita bisa bertemu lagi bukan hanya lewat mimpi, Adit akan datang menemui Raina"


~Bersambung

Saturday, July 14, 2018

To Love Or Be Loved (Chapter 2 )

Chapter 2 : Day 16 without you


"Disaat aku serius jatuh cinta, perhatianmu cuma bercanda"


Terkadang, akan ada masanya orang yang kita cintai pergi meninggalkan.
 Bukan hanya dia yang kita cintai, bahkan kita yang mencintai pun bisa meninggalkan.
Egois memang. Semua itu akan ada yang tersakiti.
Seperti halnya kamu.
Kamu meninggalkan aku. Kamu memilih singgah bukan menetap. Kamu memilih berlayar bukan berlabuh. Kau tau, pada saat kamu melakukan hal itu aku orang paling merasakan sakit. Seakan kamu merobek hatiku. Bisa saja kau pergi tanpa rasa, silahkan saja kamu pergi. Aku tak akan menahanmu. Percuma saja.
Semua itu seperti perjalanan, meninggalkan dan ditinggalkan. Namun aku tak suka keduanya.

Day 16 without you.
Ya tepat sekali, 16 hari tanpa kamu. Setelah dibandung itu, kita tak pernah ada lagi.Aku sangat merindukan kamu adit.
Aku terbiasa tanpa adanya kamu. Sebatas kabar pun tak pernah ku dapatkan. Sebuah pesan yang kerap sekali menanyakan apakah aku sudah makan atau belum, tak pernah kudapat lagi notif seperti itu dari kamu.  Saat itu aku mulai mengenal sepi sejak kepergian kamu.
Kamu tau rasanya merindukan seseorang tanpa kamu  bisa melakukan apapun?
Aku masih disini dengan sosok perempuan yang bisa dibilang bodoh.
Lihatlah bagaimana semesta mengajakku becanda. Mengapa ku bilang begitu? Karena tanpa diperintahkan siapa-siapa, semesta membuatku jatuh hati pada seorang laki-laki yang sama sekali tak pandai berbahasa. Irit sekali mengeluarkan kata-kata. Entah, malas bicara atau memang hanya itu kosa kata yang kamu punya. Bagaimana bisa perempuan yang senang menulis dan bercerita justru jatuh hati pada laki-laki yang hingga kini selalu menjadi objek menulisku.
Ketika tanpa alasan apa-apa aku telah jatuh hati pada seseorang yang membuatku selalu bertanya kenapa aku bisa mencintai laki-laki yang percakapannya saja membosankan, Irit bicara, penuh teka-teki pula. Lantas mengapa aku bisa jatuh sedalam ini? Namun, disaat aku serius jatuh cinta,perhatianmu cuma bercanda. Ah manusia memang egois. Meski aku sadar tidak semua tanya ada jawabnya dan tidak semua rindu ada obatnya.

Sunday, July 1, 2018

To Love Or Be Loved

                 Chapter 1 : Rintik Gerimis Bandung


Aku membuka Hp ku yang dari tadi aku simpan didalam tas. Malam itu aku diantarkan kakak ku ke stasiun. Aku akan ke kota itu lagi. Kota yang selalu mengingatkan ku semua perihal tentang mu. Kota yang selalu menahanku tak ingin pergi, tak ingin beranjak dari kota itu. Kali ini aku bukan untuk menetap,Hanya sekedar singgah. Aku harus berangkat karena ada suatu hal yang harus ku ambil di Kost'an kakak ku. Aku memiliki dua kakak. Satu tinggal dijakarta dan satu lagi di Bandung. Aku juga akan menemui teman-teman ku di Bandung, Rindu sekali dengan mereka. Aku dulu tinggal di Bandung kemudian pindah ke Jakarta karena Ayahku harus pindah kerja di Jakarta.
     Aku melihat daftar kontak Hp ku. Aku membuka daftar Blokiran nomor kemudian aku membuka blokiran Nomor itu. Memang sempat dulu aku blokir nomor dia. Aku pikir untuk apa aku terus menyimpan nomornya, toh dia saja tak pernah menghubungiku sejak dua bulan lalu. Aku berusaha melupakannya. Benar saja, semua itu tak ada hasil. Aku masih saja memikirkan tentang dia. Aku mencoba menghubungi nya lewat sms.
   "Adit?" Aku kirim pesan itu dengan ragu, ketik hapus berulang-ulang.
Notif hp ku langsung bunyi, aku pikir dia tak akan membalas pesanku, Karena aku dan adit sudah dua bulan tak pernah kontek walaupun hanya sekedar menyakan kabar.

"Iya Rain, Ada apa?" Aku membaca pesan itu dengan sedikit gugup.
Yang benar saja dia masih ingat saja denganku, aku kira ganti nomor hp. Yang jelas yang ku tau sekarang dia masih menyimpan nomor telepon ku.

"Malam ini aku akan datang ke Bandung, apa kamu bisa menjemputku? Karena memang kakaku lagi ga ada di kost'an nya. Dia lagi liburan di Bali bersama teman-temanyna."
 Ku kirim kan pesan itu dengan mantap.

"Benarkah kamu akan kesini? Baiklah akan aku jemput."
        Satu jam kemudian aku tiba dibandung. Kereta berhenti sempurna. Rintik gerimis menyambutku. Sudah ku duga pasti hujan disini. Suasana saat itu dingin sekali. Ingin cepat-cepat sampai rasanya di kost'an.
Aku belum melihat tanda-tanda Adit ada disini. Aku mencoba menghubunginya namun hp.nya tidak aktif.
Seorang pria berjalan dari pintu stasiun menuju ke Arahku dengan memakai jaket dan memegang sebuah payung, Ya tuhan ternyata benar saja Adit menjemputku.

"Aku kira kamu tak akan menjemputku" 
 Aku meledek adit dengan sedikit nada kesal karena lama sekali dia menjemputku.

"Aku tak akan setega itu padamu Raina"

Adit, Andaikan saja kamu melihat mataku, terungkap semua isi hatiku. Aku hanya bergumam dalam hati saja. Ah kacau, aku tak ingin pertemuan ini sia-sia, karena aku hanya dua Hari di Bandung.

Aku masih menyimpan Rapi tentang perasaanku. Dibatas keraguan, aku ingin kepastian. Terkadang ada beberapa hal yang ku biarkan tersimpan rapat, karena kebenaran terlalu Menyakitkan.

Aku pikir perlu membutuhkan waktu 30 hari untuk semuanya sempurna. Tapi aku salah. Kenyataannya, hanya butuh dua hari untuk membuatnya jadi sempurna, dan sekarang aku punya pilihan yaitu Kamu.

Dering hp ku bunyi tepat Jam 8 malam adit menelponku.
     "Raina, aku di depan gerbang kost mu, keluarlah aku menunggumu" 
Mendengar itu langsung ku tutup telpon dan bungkus nasi yang baru ku beli dari luar .
       "Kenapa kamu tiba-tiba datang tak memberi kabar padaku?"
     "Sudahlah aku akan mengajakmu jalan-jalan malam ini. Ini pakai saja helm mu"

Aku ikut saja kemana dia akan melajukan sepeda motornya. Di jalan kami banyak bercerita. Percakapan tak jelas pun sering sekali. Menurutku, ini sangat penting. Mungkin kah ini yang disebut berkencan? Rasanya pertama kalinya aku pergi berdua dengan seorang pria.
Adit memarkirkan sepeda motornya didepan sebuah cafe. Balutan tema cafe klasik, sangat mendukung suasana seperti ini. Rintik gerimis turun dengan nada indah seolah menjadi pelengkap. Dia menarik tanganku masuk ke dalam cafe. Dia memesan makanan, aku ikuti saja terserah adit.
   Aku dan adit sudah lama tak bertemu. Sejak kepindahanku ke jakarta. Dia juga tak pernah mengabariku. Jelas saja aku sangat merindukannya. Aku selalu memikirkannya. Tak ada seharipun terlintas dipikiranku tak ada tentangnya.

  Aku tau, tak akan mudah untuk selalu bersamanya. Karena malam ini malam terindah bagiku. Ya tuhan, jangan hilangkan dia dari hidupku.

Menghabiskan waktu bersamamu, aku sangat menikmatinya. Aku akan membenci hari esok jika hanya hari ini kita bisa menghabiskan waktu berdua.



Saturday, June 30, 2018

Kenapa Harus Hijrah? Part 2




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hay teman-teman?
Semoga dalam keadaan Baik ya.
sekarang aku mau lanjutin ceritaku lagi karena dari kemarin lagi sibuk baca Novel dulu dan Alhamdulillah  selesai, hehe
Oh iya Aku punya hobi baca buku  dan  nonton Film.
Tiap ada waktu kosong aku isi buat nonton film atau baca buku. Suka banget nonton film, Ya karena aku ngrasa diri aku masuk kedalam peristiwa itu karena aku tipe orang yang kalo apa-apa harus serius. Begitu juga kalo aku nonton film ya serius banget ngikutin alurnya bahkan kadang sampe nangis kalo bener-bener filmnya sedih. Dari nonton film aku seperti mendapatkan inspirasi atau ide-ide yang bisa memotivasi aku untuk bisa menulis apa yang aku pikirkan.
Dari kemarin sih sempet mikir ga tau hobinya apa.
  Alhamdulillah masih dikasih kesempatan sama Allah buat nulis lagi disini untuk berbagi pengalaman. Sebenernya aku aja masih butuh banyak pengalaman ya teman-teman. Semoga kita bisa sharing aja ya.
Aku percaya kalau orang baik akan selalu dipertemukan juga dengan orang baik. Begitu juga dengan kita yang sedang berproses ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Allah beri kita ujian, bukan karena Allah ga sayang. Justru Allah sayang banget sama kita. Aku selalu minta sama Allah supaya Allah mengupayakan segala usaha ku bisa menjadi hamba yang selalu mengharap Ridho-Nya.
Aku dikirimkan sahabat yang baik. Dihadirkan orang-orang baru yang pasti semua itu tanpa kebetulan. Selalu kita ingat bahwa Allah maha baik.
Waktu sekolah Smk,
Alhamdulillah saya sekolah di sekolah berbasis Islam. Di sekolah banyak mempelajari ilmu tentang islam. Aku sangat bersyukur karena sekolahku, Aku makin termotivasi menjadi orang baik. Dari guru-guru yang selalu mencontohkan perilakunya, Cara mengajarnya dan yang pasti sesuai dengan panutan kita yaitu Islam.
Alhamdulillah disekolah bebas mau berjilbab dengan ukuran berapa, kali ini aku mencoba memakai jilbab besar dilingkungan sekolah.
Semua pasti ada pro dan kontra nya.
Kata-kata yang selalu keluar dari mulut orang lain yang kadang buat aku mau mundur dari proses ini.
Ketika Aku tiba-tiba diuji oleh Allah dengan ujian yang membuatku lemah, terpukul,marah, takut dan benci. Aku dijatuhkan sejatuh-jatuhnya, hingga aku tak bisa melihat hal2 yg baik lagi. Aku berfikir, aku akan menyerah saja. Hingga suatu ketika aku mengingat Allah.
Aku punya Allah,
Aku harus kembali ke Allah,
Aku yakin ini ujian Allah,
Aku harus bertaubat,
Selama ini aku lalai sama perintah Allah,
Aku bersujud, menangis didepan mu Yarabb hingga terasa kering airmataku
Aku memohon pertolongan Allah.
Dan keesokannya, aku merasa lega dan bahagia.
Mungkin itu semua jawaban dari Allah, Allah rindu padaku tapi lebih tepatnya sih Kita ya yang harusnya rindu sama Allah.

Wednesday, June 27, 2018

Perihal Kamu Yang Tak Pernah Bersedia

Perihal Kamu 

Yang tak pernah Bersedia..

Mungkin ini tidak penting Bagimu. Bahkan mungkin sangat membosankan untukmu jika aku membahas tentang perasaan.Berkali-kali aku menulis disinipun kamu tak akan membaca tulisanku ini. Tapi aku berterimakasih padamu karena kamu aku memiliki Inspirasi tentang tulisanku ini. Untukku, kamu mau membaca atau tidak tulisanku ini, itu tidak penting bagiku.
Sebab, perasaanmu tak sama dengan apa yang aku rasakan. Aku seakan menjadi perempuan bodoh. Percakapan singkat yang tak jelas itu mungkin tak berarti bagimu, tapi bagiku bisa bercakap denganmu saja aku tetap bahagia. Atau hanya sekedar chat yang lebih sering kamu balas dengan satu atau dua kata saja. Kamu menyebalkan. Mungkin bagimu aku sangat mengganggu waktumu. Namun bagiku semuanya sangat penting. Jangankan chat dari kamu, kamu ada dibarisan viewers Instastory ku saja itu sudah cukup membuatku tahu bahwa kamu masih ada.

Terkadang butuh waktu yang lama untuk bisa bertemu dengan orang yang kita sayang. Aku selalu merindukan kamu yang dulu. Ini bukan perkara ingin tetap bersamamu, bukan juga perihal untuk memilikimu. Lebih dari itu, hal yang tak bisa kurasakan pada orang lain.
Kamu bisa mengelak sesukamu,karena aku tau aku tak akan ada kebaikan dari sesuatu yang dipaksakan apalagi perihal perasaan. Tidak ada yang salah dari apa yang kamu lakukan. Kamu bebas bersikap seperti apapun yang kamu mau.

Jika kamu menjauh sekalipun,aku tidak bisa menahanmu. Karena itu pilihanmu. Siapa saja berhak memilih untuk hidupnya begitu juga dengan kamu.
Kamu bebas pergi kepada siapa saja yang menjadi pilihanmu. Namun, perasaan itu masih tetap ada meski sudah ku coba berkali-kali mengusirnya. Aku masih bisa hidup Tanpamu. Barangkali itulah sebab kenapa ada orang yang tetap mempertahankan meskipun hatinya telah patah oleh orang yang tak pernah menganggapnya ada. Jika Akhirnya aku memilih pergi dan mencintai Orang baru, kamu masih tetap saja tak pernah peduli tentang itu.




Tuesday, June 26, 2018

Pengisi sepi Gara gara Insom😅

Ini tentangku tentang Kamu.
Dikota ini kita Betemu. Aku selalu minta sama Tuhan untuk dikirimkan Seseorang yang bisa memberiku kenangan yang tak bisa kulupakan untuk selamanya dan aku akan hidup bersamanya bukan hanya untuk sesaat.
Sayangnya, kamu bukanlah yang aku minta sama Tuhan. Justru kamu sangat terbalik sekali dengan yang ku pinta. Kamu egois. 
Kamu hanya memikirkan prinsipmu sendiri. Ya aku tau itu bukti bahwa kau itu seseorang yang konsisten. Tapi bisakah sedikit saja kau menghargai perasaanku? 
Dulu kamu baik sekali padaku. Tanpa kuminta kamu memberi. 
Keadaan sekarang tak lagi sama seperti dulu. Aku seakan berjuang sendirian. Aku seakan mati rasa. Dan sungguh aku pernah berfikir bahwa tak semua cinta tak selalu pantas untuk diperjuangkan, Tapi hatiku tetep kekeh untuk kamu.
Dan aku yakin tentang perasaan kamu masih tetap peduli kepadaku dan kamu takut untuk kehilangan aku. Karena aku percaya Terkadang seseorang yang dihadirkan dihidup kita bukan tentang kepemilikan tapi tentang keiklasan hati ❤❤

Sudahkah anda ke Mangrove Hari Ini?


Hutan Mangrove Pandansari namanya. Dinamakan demikian karena letaknya di Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jika dilihat dari PetaHutan Mangrove ini bisa dibilang baru dibuka untuk wisata mulai tahun 2016 dan mulai naik daun pada tahun 2017. Hingga tahun 2018 sekarang pengunjung Semakin naik. Ramai sekali jika dihari libur.
Awal kesini saya bersama teman-teman saya. Kami ber empat menyempatkan Liburan ke Hutan Mangrove Pandansari.
Rute untuk menuju wisata Hutan Mangrove Pandansari, Brebes ini mudah kok. Jika kalian dari kota Brebes arahkan kendaraan ke barat menuju keluar kota Brebes. Ikuti jalan pantura sampai melewati Rumah Sakit Bhakti Asih di Kanan Jalan akan ada pertigaan ke utara. Beloklah ke kanan (arah utara) memasuki jalan tersebut lalu ikuti saja jalan tersebut sampai bertemu pasar dan terlihat papan petunjuk jalan menuju hutan mangrove pandansari . Ikuti papan petunjuk tersebut  melewati area pertambakan udang, bandeng dan garam lalu akan sampai di parkiran wisata hutan mangrove pandansari. Jika kalian dari arah Losari, Cirebon, kalian tinggal belok kiri di pertigaan kiri jalan sebelum Rumah Sakit Bhakti Asih.
Dari parkiran ke Mangrove  Brebes ini perlu naik perahu menyelusuri  sungai  menuju ujung dermaga mangrove trail. Untuk memasuki hutan mangrove brebes ini kita ditarik tiket masuk sebesar Rp.20.000  Rp.3.000 untuk motor, Rp.5.000 untuk mobil. Tiket tersebut sudah termasuk jasa PP naik perahu menuju Mangrove Trail. Perjalanan naik perahu menyelusuri sungai memakan waktu perjalanan sekitar 15 menit.  Di kanan kiri terlihat pohon bakau dari jenis yang mempunyai akar Jangkar. Sesekali terlihat sejenis burung pemakan ikan berwarna putih yang sedang bertengger diatas pohon, ubur-ubur dan lain-lainnya sibuk melakukan aktifitas mencari makan.
  Saya duduk disebelah ibu-ibu. Sungguh kadang terlintas dalam pikiran saya ibu-ibu saja yang sudah tua masih menyukai alam tapi bagaimana dengan saya? Saya masih saja sibuk dengan hal-hal bodoh yang sering sekali lupa untuk bersyukur atas keagungan ciptaan Alam semesta.
Diatas perahu Rama sekali oleh pasangan muda mudi yang tak lupa mengabadikan momen dikamera untuk dijadikan kenangan. Begitu pula dengan kami. Kami mengabadikan keindahan Air yang tenang diiringi pohon-pohon yang menyejukan dan menentramkan dikamera. Sesaat kami meletakan Ponsel kami. Kami sangat menikmati keindahan yang dilihat sambil berlayar diatas perahu.
Terkadang ga semua momen harus diabadikan dikamera tapi cukup diabadikan dihati.
Setelah 15 menit berlayar menyelusuri perairan hutan mangrove, sampailah kami di dermaga mangrove trail pandansari. Kami segera turun dengan dibantu petugas keamanan. Untuk masuk ke Jalur jembatan Mangrove saja sudah ngantri jadi ga sempet untuk foto didepan pintu masuk.
Banyak keluarga berlalu lalang melewati jembatan Mangrove yang disusun Rapi dari bambu. Dengan segala arsitekturnya jembatan Mangrove di pondasi oleh Paralon paralon yang ditengahnya diisikan semen untuk memperkuat jembatan. Kemudian Kami melanjutkan menyusuri jembatan Mangrove pandansari Brebes.
Jalur Mangrove trailnya cukup panjang, jika dikira-kira ada lebih dari 1 km. Namun menyelusuri mangrove trail sepanjang itu tidaklah membosankan karena pengelola menyediakan beberapa spot menarik di hutan bakau brebes seperti menyelusuri lorong-lorong hutan bakau, dua buah gardu pandang untuk melihat panorama alam hutan mangrove dari ketinggian, beberapa spot foto menarik seperti Jembatan Berwarna Pink dan tugu patung ikan , ikan yang banyak ditemui hidup di lumpur-lumpur hutan bakau. Selain itu, ada pula spot banana boot dan di spot tertentu terdapat pedagang makanan-minuman yang siap memadamkan rasa kelaparan dan kehausan setelah capek menyelusuri hutan mangrove brebes.
Dalam perjalanan menyusuri jembatan Mangrove dalam hati selalu mikir ko bisa ya se kreatif ini menciptakan suasana adem gini? Ko bisa ya menciptakan wisata ditengah air? Apa mereka seperti pedagang ga takut jika bangunannya roboh? Atau kayuunya keropos? Ah iya pikiranku saja yang kacau memikirkan hal seperti itu.
Menurut warga sekitar, 6 tahun yang lalu beliau sempat diejek tidak waras menanam Bakau di pesisir Brebes tersebut, namun perlahan upaya tersebut berhasil. Sekarang sudah banyak sekali pohin bakau yang hidup tumbuh menyejukkan Alam.Bahkan perjalanan ke Hutan Bakau Brebes melewati daerah tambak dimana setiap pematangnya ditumbuhi oleh pohon bakau. Tumbuhnya pohon bakau ini nantinya bisa menjadi tempat bertelurnya ikan-ikan. Sangat kreatif masyarakatnya ya.
Menurut saya pribadi, perlunya penambahan tempat istirahat untuk pemgunjung sangat diperlukan sekali karena sering saya lihat banyak orang yang duduk ditepi jembatan untuk sekedar menyantap bekal yang dibawa dari luar yang menyebabkan kemacetan dan bisa saja menyebabkan hal yang tidak diinginkan seperti pengunjung jatuh dan tercebur. Perlunya juga disediakan jaket pelampung untuk pengunjung pada saat naik perahu karena walaupun air nya tenang tapi tetap saja untuk jaga-jaga keselamatan dan kenyaman penumpang.
Hutan Mangrove Bakau ini layak kalian datangi selain aksesnya mudah dijangkau baik dari kota Brebes maupun dari luar kota Brebes juga mendapatkan ilmu-ilmu bermanfaat seputar hutan mangrove dan bisa mengurangi atau menghilangkan kepenatan rutinitas sehari-hari. Mengunjungi Hutan Bakau Brebes ini enaknya di waktu pagi hari sebelum jam 9 pagi atau sore mulai jam 3 sore.
Karena pada waktu itu cuacanya tidak terlalu panas dan sangat cocok bagi yang ingin sore hari bisa melihat sunset yang Indah diatas perahu.

Sunday, June 10, 2018

Kenapa harus hijrah?

Assalamualaikum warahmatullahibarakatuh
Hai sahabat?
Apakabar kalian?
Semoga kita semua tetap dalam Lindungan Allah swt yaa
Oke perkenalan dulu kali yah hee
Namaku Santika. Aku saat ini masih single yah. Eitt single yah bukan jomblo*eh sama aja ya
Oke deh lanjut aku lahir di Brebes ditahun 90'an bontot. Tau ga berapa? Wkwk
itung aja lah ndiri.
 Disini aku mau berbagi cerita aja ya temen2 tentang awal pertama hijrah-Ku dan semuanya penuh air mata. Nyampe kering nih. Eh ngga deng haha
oh iya ini pertama kalinya aku nulis diblog nih temen-temen maklumin ya masih kacau semoga kedepannya bisa jadi lebih baik lagi. Aku juga masih belajar nulis juga soalnya susah mikir kata-katanya oke mulai nih,
Aku berjilbab dari aku kelas 1 smk itu aja masih belum istiqomah ya masih buka tutup buku tutup jilbab. Miris banget kan
Sebenernya sih udah ada niatan pake hijab dari SD tp pas SD kan seragamnya masih pendek yah juga belum PD jadi mikirnya ntar aja deh kalo udah smp. Nahh pas smp pun juga sama udah ada niatan tp belum ikhlas ngejalaninnya mikir lagi Ya udah deh ntar aja kalo udah SMK. Dan disinilah semuanya dimulai
Aku terlahir dari keluarga sederhana.
ALHAMDULILLAH ALLAH MAHA BAIK Aku disadarkan dengan anak kecil didesaku. Aku seperti tertampar saat itu disaat anak kecil yang masih Kelas tiga SD sudah berani mengambil keputusan untuk berjilbab yang dimana aku yang udah smk aja masih ragu. Aku masih takut dengan omongan orang. Pasti sahabat juga pasti pernah kan ngrasain gitu?
Aku akhirnya dengan mantap memutuskan berjilbab kelas satu smk semester dua. Alhamdulillah Allah kasih hidayah ke Aku pas banget bulan Ramadhan. Aku mulai satu persatu memperbaiki diri dimulai aku memperbaiki sholatku yang kadang masih bolong
Awal pertama aku pake hijab juga masih hijab yang ala kadarnya, maksudnyaitu ya belum syar'i gitu lah masih sering pake jilbab terus gak pake ciput kan jadi rambutnya agak keliatan itu aja aku masih biasa aja. Ya Allah padahal dosa banget
Hingga aku dikirimkan orang-orang yang selalu menjadi penyemangatku berhijrah. Aku ditemani dengan sahabat-sahabat yang mengingatkanku pada kebaikan. Alhamdulillah aku seneng banget , Allah lagi-lagi baik padaku. Aku ingin sekali menjadi muslimah soleha. Aku harus jadi Muslimah soleha. Pikirku seperti itu. Setiap habis sholat selalu minta sama Allah semoga Allah mengupayakan apa yg aku inginkan untuk jadi muslimah soleha❤
Aku sering sharing sama temen yang sudah mulai hijrah duluan yang semakin membuatku semangat.Aku juga sering tanya masalah itu sama guru ngajiku.
Disisi lain, dikasihnya Sahabat yang baik ada pula temen-temen yang malah kadang sangat menguji hijrahku ini. Nyesek, Nangis bahkan hampir nyerah itu sering sekali aku rasakan, tapi dibalik itu Allah selalu menguatkan.
aku percaya Allah ngga mau buat hambanya susah,
'Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya'
Hingga sering sekali terlontar kata-kata dari temenku sendiri yang bikin down.
Sok alim, sok suci, Jilbabnya gede kaya ibu-ibu
Gapapa lah jilbabnya kaya ibu-ibu suatu saat nanti kan aku bakalan jadi ibu ya jadi sekalian belajar jadi ibu dong. Hehe sambil senyum dalam ati mah remuk Ya Rabb
Sebenarnya alasan aku berhijrah itu banyak temen-temen, Terutama karena Allah dan satu lagi karena Orangtua.
Jika aku tidak bisa menjadi jembatan untuk kedua orangtuaku masuk surga, setidaknya Aku tidak menjadi jembatan untuk orangtuaku masuk neraka. Naudzubillahi min dzalik
Sekian dulu yah temen-temen nanti aku lanjut lagi perjalanan hijrah-ku yaa
Wassalamualaikum warahmatullahibarakatuh

Catatan dari Aku untuk Aku

Beberapa perasaan emang ada yang ga bisa dipaksakan. Ketika lagi sedih tapi kita sering kali berpura-pura harus terlihat ba...